Sustainability Leaders Forum

19/03/2024 18.00.00 | Press Release
Pertamina Sustainability Academy (PSA) kembali menggelar Sustainability Leaders Forum (SLF) yang kali ini berkolaborasi  dengan BloombergNEF (BNEF) dengan tema “Finding Value in The Energy Transition”. Acara ini menjadi wadah untuk menyatukan 22 Top Leaders Pertamina dari seluruh unit bisnis Pertamina Group melakukan diskusi dalam menjalani transisi menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan.

“Di Pertamina, kami menyadari adanya kebutuhan mendesak untuk melakukan transisi menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan. Melihat Outlook Energi Indonesia, minyak dan gas diproyeksikan akan mencapai puncaknya pada tahun 2023 dan secara bertahap menurun hingga 16% dalam bauran energi pada tahun 2060 jika permintaan dan pasar energi terbarukan terus meningkat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa peralihan ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan tidak akan mengakibatkan lonjakan harga energi dan menghambat pertumbuhan ekonomi,” ujar Pjs. SVP Sustainability PT Pertamina (Persero), Suripno, dalam pembukaannya di Executive Lounge, Grha Pertamina, Jakarta, pada Jumat, 8 Maret 2024.
 
Head of BNEF APAC, Ali Izadi-Najafabadi, dalam paparannya menjelaskan bahwa mayoritas dari negara anggota G-20 belum memenuhi target Paris Agreement Tahun 2030. Di antara negara-negara di Asia Tenggara, hanya Singapura dan Thailand yang sudah memiliki target pengurangan emisi dalam satu dekade ini. Adapun trend investasi menuju transisi energi beberapa tahun belakangan ini di dominasi oleh Asia khususnya di China dan India. Di Tahun 2023, BNEF mencatat total investasi untuk transisi energi naik hingga mencapai $1.8 trillion diantaranya adalah untuk energi terbarukan, transportasi elektrik, Power Grid, dsb. Angka ini sudah melebihi investasi untuk bahan bakar fossil.
 
Dalam sesi kedua, Takehiro Kawahara, BNEF Aviation Specialist menyatakan bahwa di Tahun 2050 emisi karbon yang dihasilkan dari sector aviasi global mencapai hampir 1.7GtCo2. Angka ini mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan tahun 2019 mengingat demand untuk transportasi udara yang terus naik secara global. Maskapai udara dan produsen bahan bakar sedang mengupayakan beralih ke clean fuels, yang mengakibatkan peningkatan kapasitas produksi dan off-take agreements untuk bahan bakar aviasi biogenik dan sintetis atau SAF. Pengembangan teknologi pesawat listrik dan  pesawat berbahan bakar hidrogen masih berlangsung dengan beberapa penerbangan uji coba yang telah berhasil, namun, teknologi low-carbon ini masih dalam tahap awal pengembangan dengan harga yang masih relative mahal sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sampai pada fase komersialisasi.
 
Sebagai penutup, dengan adanya kolaborasi PSA melalui Sustainability Leaders Forum dengan BloombergNEF, diharapakan dapat membekali para pemimpin Pertamina untuk terus mendukung langkah Pertamina berkontribusi menuju transisi energi Indonesia.