SDG Prioritas dan Kontribusi

Di Pertamina, kami sangat berkomitmen untuk memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan dengan menyelaraskan upaya kami dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berikut adalah beberapa kontribusi signifikan kami dalam berbagai poin dalam 17 SDG

No Topik Kontribusi pada SDG Aktivitas Keluaran dan Nilai yang Diciptakan
1 Respons dan Mitigasi terhadap Perubahan Iklim
  • Penguatan green financing framework dan pengembangan proyek sektor hijau.
  • PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, anak usaha PT Pertamina Power & New Renewable Energy, menerbitkan obligasi hijau (green bond) USD400 juta atau sekitar Rp5,88 triliun (asumsi kurs Rp14.706 per dolar AS). Pencatatan obligasi dilakukan di Singapore Exchange Securities Trading Limited.
2 Transisi Energi dan Pengembangan Energi Baru Terbarukan
  • Delapan pilar transisi energi antara lain: kilang ramah lingkungan, bioenergi, ekosistem baterai terintegrasi; ekonomi karbon sirkuler, dan hidrogen.
  • Perubahan operasi kilang untuk produksi bahan bakar ramah lingkungan dan petrokimia.
  • Produksi dan distribusi biodiesel B35; Pertamax Green 95 (bioethanol 5%).
  • Pembangunan 46 stasiun penukaran baterai.
  • Penerapan carbon capture, utilization, and storage (CCUS).
  • Kerja sama pembangunan hydrogen refueling station (HRS).
3 Dekarbonisasi dan Reduksi Emisi
  • Upaya dan pencapaian efisiensi energi.
  • Upaya dan pencapaian pengurangan emisi.
  • Realisasi efisiensi energi tahun 2023 mencapai 38.211,4 TJ
  • Reduksi emisi sebesar 8,5 juta ton CO2e dari baseline emisi tahun 2010 berdasarkan skenario business as usual.
4 Konservasi Sumber Daya Air
  • Mengurangi pemakaian air tawar, terutama di daerah langka/stres air
  • Pemulihan daerah aliran sungai (DAS) sebagai area tangkapan air
  • Pemakaian air di beberapa wilayah operasi berkurang signifikan.
  • Rehabilitasi DAS di Hutan Produksi Kendilo 669 hektar di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, dan di Blok Hutan Produksi Terbatas Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) seluas 250 hektar.
5 Pengelolaan Limbah, Efluen, dan Beban Pencemar Air
  • Pengelolaan limbah dan efluen yang efisien.
  • Pencegahan insiden tumpahan minyak.
  • Penurunan limbah B3 yang dihasilkan 421 ton dan penurunan limbah non-B3 sebesar 430 ton.
  • Penurunan insiden tumpahan minyak tahun 2023 sebesar 87% dibanding tahun 2022.
6 Perlindungan dan Konservasi Keanekaragaman Hayati
  • Peningkatan wilayah konservasi keanekaragaman hayati.
  • Luasan wilayah konservasi pada tahun 2023 mencapai 51.081,56 Ha, meningkat dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar 30.810,81 Ha.
  • Kerja sama konservasi dengan Taman Nasional Teluk Cendrawasih untuk pengelolaan penyelamatan hiu paus; dengan Taman Nasional Kepulauan Seribu untuk transplantasi terumbu karang dan pelepasan 200 tukik